Senin, 11 Juni 2012

Irlandia akan Tiru Sukses Chelsea





KHARKIV--MICOM: Perjuangan Chelsea merebut juara Liga Champions musim ini akan menjadi inspirasi bagi tim Republik Irlandia saat berlaga di Euro 2012. 


Sadar mereka bukan unggulan, pelatih Giovanni Trapattoni mengakui semua menjadi mungkin karena Chelsea yang tidak diunggulkan akhirnya bisa menundukkan Barcelona di semifinal dan Bayern Muenchen di final. 


Irlandia akan memulai laga perdana Grup C melawan Kroasia di Stadion Municipal, Poznan, Polandia, malam ini. Bagi arsitek asal Italia itu, Kroasia adalah tim kuat dan tidak bisa diremehkan begitu saja. 


"Saya kira kami bisa percaya diri.Saya tahu musuh kuat, tapi saya juga mengatakan kepada pemain, contoh yang bagus ialah saat Chelsea mengalahkan Muenchen. Kami juga tak ingin meremehkan Kroasia," jelas Trapattoni. 


Kapten Robbie Keane mengaku bahagia jika skuatnya dianggap underdog


Di Grup C ini, Irlandia memang tidak difavoritkan lolos ke babak perempat final karena di grup ini ada tim kuat lain, yakni Spanyol dan Italia. 


Jika lolos dari grup ini, Irlandia kemungkinan akan bertemu Prancis atau Inggris di babak delapan besar. 


"Bagus bagi kami jika orang-orang berpikir kami bukan unggulan. Karena kami tahu sebagai sebuah tim, kepercayaan diri yang kami miliki saat ini, dari yang saya lihat sudah cukup bagus," kata Keane. 


Meski cuma dipandang sebelah mata, pemain yang kini membela Los Angles Galaxy itu melihat hal ini bisa menjadi keuntungan bagi timnya. Apalagi, suasana internal Irlandia saat ini sangat kondusif. "Ini sudah saya katakan saat pertandingan melawan Estonia di play-off


Perasaan santai yang kami miliki sebelum pertandingan itu, sangat mirip dengan yang sekarang," ucap mantan pemain Liverpool dan Tottenham Hotspur itu 


Jika Irlandia masih mengandalkan Keane, pelatih Kroasia Slaven Bilic tetap mengandalkan Eduardo da Silva di lini depan. Eduardo, yang gagal bersinar saat membela Arsenal, menjadi andalan lini depan bersama tiga striker lainnya. Dari 8 pemain tengah yang terpilih, Bilic menyertakan dua punggawa Tottenham Hotspur, Luka Modric dan Niko Kranjcar. 


Bagi Bilic, Euro 2012 adalah kiprah terakhir sebagai pelatih. Ia memilih mundur karena ingin berkarier di tim lain khususnya di level klub. Bilic, yang juga mantan pemain tim nasional Kroasia dan pernah membawa negaranya juara tiga di Piala Dunia 1998, melatih timnas sejak 2006. 


Capaian tersuksesnya adalah mengantarkan Kroasia melaju hingga perempat final Piala Eropa 2008. Kesuksesan yang sayangnya tidak berlanjut karena ia justru gagal membawa Kroasia ke putaran final Piala Dunia 2010. 


Meskipun demikian, ia tetap melatih Kroasia hingga sekarang. Kini, Bilic di ingin berprestasi sebelum mengucapkan salam perpisahan. 


"Ini adalah kejuaraan terakhir saya bersama Kroasia," kata Bilic sebagaimana dikutip dari Sky Sports


"Saya selalu memberikan yang terbaik dan sekarang saya sepenuhnya fokus untuk Euro 2012 nanti. Setelah itu semua selesai saya akan selalu menjadi pendukung setia Kroasia. Saya telah menjadi bagian dari tim nasional ini sepanjang hidup saya," ujar pelatih berusia 43 tahun ini. 


Jika Kroasia bisa tampil seperti saat Piala Dunia 1998, peluang mereka untuk lolos ke perempat final bahkan semifinal terbuka lebar. Saat itu Kroasia mampu menduduki posisi ketiga. Kini Kroasia mengandalakn kebersamaan dan solidaritas tim. Dengan gayanya yang simple dan efisien, tim ini berharap bisa membuat kejutan guna memberikan kado perpisahan bagi Bilic. (OL-3) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar