Karir di Chelsea
Dia segera menjadi sorotan karena tinggi badannya, kecepatan refleks
dan kepercayaan dirinya saat meninggalkan gawang, karirnya di Chelsea
bermula ketika Jose Mourinho menjadikannya kiper utama, dia selalu
tampil bagus untuk menggeser posisi Cudicini.
Mempertahankan gawangnya tanpa kebobolan sekalipun pada musim
pertama di Stamford Bridge secara statistik menjadikannya kiper paling
handal dari kiper Chelsea lainnya, berhasil bermain selama 1,024 menit
tanpa kebobolan antara Desember sampai Maret yang membuatnya
menciptakan rekor baru di Inggris.
Pada akhir musim itu dia memenangkan gelar pertamanya
sekaligus menciptakan rekor sebagai kiper yang paling sedikit kebobolan
dan paling banyak mematahkan serangan lawan dalam satu musim di kancah
liga Inggris, dianugerahi dengan penghargaan sarung tangan emas
Barclays untuk musim 2004/05.
Meskipun pada musim 2005/06 pola pertahanan Chelsea tidak
begitu ketat seperti musim-musim sebelumnya, Petr mampu menutupinya dan
menjadi bagian penting dalam meraih gelar berturut-turut di liga
Premier Inggris.
Mengalami cedera kepala yang parah pada oktober 2006 sempat
menimbulkan keraguan besar atas karir sepakbolanya kelak, namun petr
segera melakukan operasi untuk menyembuhkan tengkoraknya yang retak,
mendapatkan 30 jahitan serta diharuskan istirahat total, membuatnya
dapat merumput kembali 3 bulan kemudian.
Beberapa pekan kemudian, ia telah melakoni tujuh pertandingan
baik untuk klub maupun untuk negaranya tanpa kebobolan sekalipun,
selalu tampil menggunakan Pelindung kepala yang telah menjadi ciri
khasnya, dan dia berhasil mengakhiri musim tersebut dengan meraih dua
piala di liga domestik.
Cedera kembali menghantui selama musim 2007/08, dan perubahan
di tim manajemen membawa perubahan pula pada posisi pelatih
kiper-Christophe Lollichon, mantan pelatihnya di Rennes, bergabung
dengan Chelsea, menggantikan Silvino Louro yang hengkang mengikuti
Mourinho
Meskipun masih merasakan sakit di betis, pinggul dan wajahnya,
pemain berpostur 196 cm itu turut berlaga bersama kami saat melakoni
final liga Champion di Moskow, membuat serangkaian penyelamatan
gemilang sebelum akhirnya dikalahkan Manchester united dalam drama adu
penalti.- aksinya dalam mematahkan tendangan penalti Christiano
Ronaldo, membuktikan kelasnya sebagai kiper.
Setelah penampilan yang konsisten pada awal musim 2008/09,
performa Petrdan para pemain lainnyamenurunmenjelang Natal
sertapelatihbaru Luiz Felipe Scolari yang bereksperimen dengan sistem
bertahan di Zona tendangan bebas telah mengakibatkan kekalahan
dariFulham dan Manchester United,juga dipermalukan diajangPiala
FAkarena kalah dariSouthend dan Ipswich.
Scolari memberikan perbaikan dari formasi sebelumnya yang
diracik Guus Hiddink, puncak performa permainan Petr terjadi di Nou
Camp saat Barcelona terus melakukan gebrakannya, melakukan
penyelamatan-penyelamatan penting dari gempuran Samuel Eto'o dan Alex
Helb.
Musim ini adalah musim pertamanya yang dilalui tanpa cedera
serius, dengan bermain di 35 pertandingan Liga Premier dan pada setiap
ajang liga Champion.
Pada musim 2009/10 reputasi Petr meningkat dengan permainannya
yang solid serta kontribusi besar dalam meraih gelar Liga Premier dan
Piala FA.
Kesalahan individu berkurang, meskipun dua kali melakukan
blunder ketika melawan Stoke dan Aston Villa, namun ia kembali
menunjukkan performa terbaiknya di delapan pertandingan berikut
menjelang Natal saat kami menjadi pemuncak klasemen sementara Liga
Premier, Petr mengalami cedera betis saat bertandang ke San Siro yang
membuatnya tidak dapat bermain di leg kedua Liga Champion untuk
mengalahkan Inter, serta menyebabkannya absen di lima pertandingan,
setelah ia kembali merumput, ia menggondol penghargaan Sarung Tangan
Emas Liga Premier pada akhir musim itu dengan catatan rekor 17 kali
pertandingan tanpa kebobolan dari 34 kali pertandingan yang
dilakoninya.
Petr tetap menampilkan performa terbaiknya sampai akhir musim.
Pada final piala FA dia pertama kalinya menampilkan refleks yang luar
biasa dalam menahan tendangan Frederic Piquionne untuk menggetarkan
gawangnya, dan menghalau tendangan Kevin Prince Boateng dengan kakinya,
sesaat sebelum Didier Drogba di lini depan mencetak gol melalui
tendangan bebas spektakulernya.
Cech mengawali musim kompetisi berikutnya dengan cedera betis
yang didapatnya saat pertandingan pemanasan pra musim, namun dia
kembali bermain tepat pada pertandingan pertama di Liga dan tidak
pernah absen sekalipun, dan berhasil menorehkan 300 kali penampilan.
Dia menjadi pemain asing di Chelsea yang berhasil mengoleksi penampilan
terbanyak bagi Klub, melewati rekor Gianfranco Zola sebanyak 312 kali
penampilan. Pada akhir musim dia terpilih menjadi pemain terbaik
Chelsea untuk pertama kalinya.
Cedera lutut yang menderanya di awal musim 2011/12 menyebabkan
absen di dua pertandingan, tak lama kemudian dia sudah kembali berada
dibawah mistar gawang, meskipun dilanda kritik karena gol-gol yang
menggetarkan gawangnya. Dia telah kejebolan lima kali oleh Arsenal
sampai akhir Oktober, pertama kalinya gawang Chelsea kebobolan banyak
sejak tahun 2002, namun individu yang tetap tegar walau didera isu
apapun adalah Petr Cech, dan dibuktikannya dengan bertahan tanpa
kebobolan saat melawan Blackburn meskipun mengalami patah hidung pada
awal pertandingan, setelah bertabrakan dengan Ashley Cole.
Sebelum di Chelsea
Kiper yang sangat berbakat, Petr menjadi terkenal ketika
bermain di Klub Sparta Prague dengan memecahkan rekor penampilan
terlama tanpa mengalami kebobolan satupun saat usianya baru beranjak 19
tahun.
Hal yang sama juga dilakukannya di kompetisi Liga Champion,
lebih dari 1000 menit di semua kompetisi dilalui tanpa kebobolan
satupun.
Prestasi yang membuatnya pindah ke Rennes di Prancis dimana
pada pertengahan musim keduanya setuju bergabung dengan Chelsea pada
musim berikutnya dengan kontrak selama lima tahun.
Karir Internasional
Sebagai pemainTimnas U21 Petr juga menjadi pemain penting bagi
kemenangan Republik Ceko saat menjuarai Piala Eropa U21 pada tahun
2002. Bersama Timnas Senior pada ajang piala Eropa 2004 dia berhasil
tidak kebobolan di 5 pertandingan, mencapai babak semifinal dan masuk
dalam susunan skuad UEFA all star dari turnamen tersebut.
Ketenarannya di kancah sepakbola internasional terus berlanjut
dan dia turut andil membawa negaranya masuk putaran final Piala Dunia
2006, kali pertama bagi Republik Ceko setelah berpisah dengan Slovakia
pada tahun 1993, juga pada ajang piala Eropa 2008, dimana sangat
disayangkan bahwa blundernya pada babak penyisihan Grup yang
menyebabkan negaranya tersingkir.
Namun semangatnya tidak kendor dibuktikan dengan meraih
penghargaan sebagai pemain terbaik Ceko untuk kelima kalinya pada tahun
2010 dan walaupun mereka gagal masuk putaran final piala dunia 2010,
Petr tetap dipercaya sebagai Kapten Timnas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar