Selasa, 05 Juni 2012

Profil PETR CECH

Karir di Chelsea Dia segera menjadi sorotan karena tinggi badannya, kecepatan refleks dan kepercayaan dirinya saat meninggalkan gawang, karirnya di Chelsea bermula ketika Jose Mourinho menjadikannya kiper utama, dia selalu tampil bagus untuk menggeser posisi Cudicini.

Mempertahankan gawangnya tanpa kebobolan sekalipun pada musim pertama di Stamford Bridge secara statistik menjadikannya kiper paling handal dari kiper Chelsea lainnya, berhasil bermain selama 1,024 menit tanpa kebobolan antara Desember sampai Maret yang membuatnya menciptakan rekor baru di Inggris.

Pada akhir musim itu dia memenangkan gelar pertamanya sekaligus menciptakan rekor sebagai kiper yang paling sedikit kebobolan dan paling banyak mematahkan serangan lawan dalam satu musim di kancah liga Inggris, dianugerahi dengan penghargaan sarung tangan emas Barclays untuk musim 2004/05.

Meskipun pada musim 2005/06 pola pertahanan Chelsea tidak begitu ketat seperti musim-musim sebelumnya, Petr mampu menutupinya dan menjadi bagian penting dalam meraih gelar berturut-turut di liga Premier Inggris.

Mengalami cedera kepala yang parah pada oktober 2006 sempat menimbulkan keraguan besar atas karir sepakbolanya kelak, namun petr segera melakukan operasi untuk menyembuhkan tengkoraknya yang retak, mendapatkan 30 jahitan serta diharuskan istirahat total, membuatnya dapat merumput kembali 3 bulan kemudian.

Beberapa pekan kemudian, ia telah melakoni tujuh pertandingan baik untuk klub maupun untuk negaranya tanpa kebobolan sekalipun, selalu tampil menggunakan Pelindung kepala yang telah menjadi ciri khasnya, dan dia berhasil mengakhiri musim tersebut dengan meraih dua piala di liga domestik.

Cedera kembali menghantui selama musim 2007/08, dan perubahan di tim manajemen membawa perubahan pula pada posisi pelatih kiper-Christophe Lollichon, mantan pelatihnya di Rennes, bergabung dengan Chelsea, menggantikan Silvino Louro yang hengkang mengikuti Mourinho

Meskipun masih merasakan sakit di betis, pinggul dan wajahnya, pemain berpostur 196 cm itu turut berlaga bersama kami saat melakoni final liga Champion di Moskow, membuat serangkaian penyelamatan gemilang sebelum akhirnya dikalahkan Manchester united dalam drama adu penalti.- aksinya dalam mematahkan tendangan penalti Christiano Ronaldo, membuktikan kelasnya sebagai kiper.

Setelah penampilan yang konsisten pada awal musim 2008/09, performa Petrdan para pemain lainnyamenurunmenjelang Natal sertapelatihbaru Luiz Felipe Scolari yang bereksperimen dengan sistem bertahan di Zona tendangan bebas telah mengakibatkan kekalahan dariFulham dan Manchester United,juga dipermalukan diajangPiala FAkarena kalah dariSouthend dan Ipswich.

Scolari memberikan perbaikan dari formasi sebelumnya yang diracik Guus Hiddink, puncak performa permainan Petr terjadi di Nou Camp saat Barcelona terus melakukan gebrakannya, melakukan penyelamatan-penyelamatan penting dari gempuran Samuel Eto'o dan Alex Helb.

Musim ini adalah musim pertamanya yang dilalui tanpa cedera serius, dengan bermain di 35 pertandingan Liga Premier dan pada setiap ajang liga Champion.

Pada musim 2009/10 reputasi Petr meningkat dengan permainannya yang solid serta kontribusi besar dalam meraih gelar Liga Premier dan Piala FA.

Kesalahan individu berkurang, meskipun dua kali melakukan blunder ketika melawan Stoke dan Aston Villa, namun ia kembali menunjukkan performa terbaiknya di delapan pertandingan berikut menjelang Natal saat kami menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Premier, Petr mengalami cedera betis saat bertandang ke San Siro yang membuatnya tidak dapat bermain di leg kedua Liga Champion untuk mengalahkan Inter, serta menyebabkannya absen di lima pertandingan, setelah ia kembali merumput, ia menggondol penghargaan Sarung Tangan Emas Liga Premier pada akhir musim itu dengan catatan rekor 17 kali pertandingan tanpa kebobolan dari 34 kali pertandingan yang dilakoninya.

Petr tetap menampilkan performa terbaiknya sampai akhir musim. Pada final piala FA dia pertama kalinya menampilkan refleks yang luar biasa dalam menahan tendangan Frederic Piquionne untuk menggetarkan gawangnya, dan menghalau tendangan Kevin Prince Boateng dengan kakinya, sesaat sebelum Didier Drogba di lini depan mencetak gol melalui tendangan bebas spektakulernya.

Cech mengawali musim kompetisi berikutnya dengan cedera betis yang didapatnya saat pertandingan pemanasan pra musim, namun dia kembali bermain tepat pada pertandingan pertama di Liga dan tidak pernah absen sekalipun, dan berhasil menorehkan 300 kali penampilan. Dia menjadi pemain asing di Chelsea yang berhasil mengoleksi penampilan terbanyak bagi Klub, melewati rekor Gianfranco Zola sebanyak 312 kali penampilan. Pada akhir musim dia terpilih menjadi pemain terbaik Chelsea untuk pertama kalinya.

Cedera lutut yang menderanya di awal musim 2011/12 menyebabkan absen di dua pertandingan, tak lama kemudian dia sudah kembali berada dibawah mistar gawang, meskipun dilanda kritik karena gol-gol yang menggetarkan gawangnya. Dia telah kejebolan lima kali oleh Arsenal sampai akhir Oktober, pertama kalinya gawang Chelsea kebobolan banyak sejak tahun 2002, namun individu yang tetap tegar walau didera isu apapun adalah Petr Cech, dan dibuktikannya dengan bertahan tanpa kebobolan saat melawan Blackburn meskipun mengalami patah hidung pada awal pertandingan, setelah bertabrakan dengan Ashley Cole.

Sebelum di Chelsea

Kiper yang sangat berbakat, Petr menjadi terkenal ketika bermain di Klub Sparta Prague dengan memecahkan rekor penampilan terlama tanpa mengalami kebobolan satupun saat usianya baru beranjak 19 tahun.

Hal yang sama juga dilakukannya di kompetisi Liga Champion, lebih dari 1000 menit di semua kompetisi dilalui tanpa kebobolan satupun.

Prestasi yang membuatnya pindah ke Rennes di Prancis dimana pada pertengahan musim keduanya setuju bergabung dengan Chelsea pada musim berikutnya dengan kontrak selama lima tahun.

Karir Internasional

Sebagai pemainTimnas U21 Petr juga menjadi pemain penting bagi kemenangan Republik Ceko saat menjuarai Piala Eropa U21 pada tahun 2002. Bersama Timnas Senior pada ajang piala Eropa 2004 dia berhasil tidak kebobolan di 5 pertandingan, mencapai babak semifinal dan masuk dalam susunan skuad UEFA all star dari turnamen tersebut.

Ketenarannya di kancah sepakbola internasional terus berlanjut dan dia turut andil membawa negaranya masuk putaran final Piala Dunia 2006, kali pertama bagi Republik Ceko setelah berpisah dengan Slovakia pada tahun 1993, juga pada ajang piala Eropa 2008, dimana sangat disayangkan bahwa blundernya pada babak penyisihan Grup yang menyebabkan negaranya tersingkir.

Namun semangatnya tidak kendor dibuktikan dengan meraih penghargaan sebagai pemain terbaik Ceko untuk kelima kalinya pada tahun 2010 dan walaupun mereka gagal masuk putaran final piala dunia 2010, Petr tetap dipercaya sebagai Kapten Timnas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar