Senin, 11 Juni 2012

Spanyol Dapat Dikalahkan dengan Cara Chelsea

MADRID--MICOM: Dominasi Spanyol atas sepak bola dimulai empat tahun lalu saat Fernando Torres menyarangkan umpan Xavi Hernandez dan mengalahkan Jerman 1-0 dan menang dalam Piala Eropa untuk pertama kalinya sejak 1964. 


Sejak itu, Spanyol menambah prestasi dengan merebut Piala Dunia dan tetap berada dalam posisi teratas FIFA. 


Sementara Barcelona -yang banyak pemainnya masuk dalam timnas Spanyol- merebut dua Piala Champions dalam empat tahun terakhir. 


Dalam musim pertandingan lalu Barcelona dapat dikatakan tidak gemilang seperti sebelumnya dengan dikalahkan Chelsea di semifinal dan ditundukkan Real Madrid dalam merebut piala La Liga. 


Tetapi tidak ada pihak yang meragukan bahwa permainan klub Catalan ini tetap akan bermain bagus. 


Tentu saja, Spanyol dan Barcelona bukanlah tim yang sama. Namun tetap masih ada pertanyaan apakah timnas Spanyol memiliki energi untuk Piala Eropa 2012 dan apakah mereka memiliki semangat yang sama seperti sebelum merebut kejuaraan. 


Cara Chelsea membentengi pertahanan mereka saat menghadapi Barcelona membuat orang teringat atas kemenangan Yunani dalam Piala Eropa 2004. Saat itu -dengan pertahanan tinggi- Yunani menyebabkan kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola. 


Lalu, apakah sejumlah tim sepak bola akan menerapkan langkah yang sama saat melawan Spanyol di Polandia dan Ukraina? 


"Saya rasa sepak bola Spanyol tidak mengendur," kata mantan gelandang Liverpool Jan Molby, yang merupakan anggota timnas Denmak dalam Piala Eropa 1984 di Prancis. 


"Namun hal itu menunjukkan seberapa cepatnya sepak bola berevolusi dan banyak tim bola yang terbiasa bermain melawan Barcelona. Bahkan dengan timnas Spanyol, saya rasa mereka pun sudah mulai dapat diprediksi." 


Mantan pemain sayap Chelsea Pat Nevin, yang menyaksikan banyak pertandingan Athletic Bilbao sebelum klub itu mencapai final Liga Eropa musim pertandingan lalu, berpendapat Spanyol tetap tim terkuat dalam Piala Eropa 2012. 


"Kemenangan Chelsea akan memberikan harapan pada sejumlah tim namun saya rasa hal itu tidak akan mempengaruhi timnas Spanyol," katanya. 


"Orang cenderung untuk melihat pemain Barcelona dan Real Madrid namun Spanyol memiliki pemain hebat lain seperti Juan Mata, David Silva, Fernando Torres dan Fernando Llorente. Torres dan Llorente juga mencetak gol bagi timnas," tambahnya. 


Spanyol menang dalam Piala Dunia 2010 dengan pemain kunci seperti David Villa, Andres Iniesta dan Xavi, kombinasi yang dapat menerobos benteng tim lawan. 


Namun karena kemampuan mereka untuk bergerak dalam tendangan bola jarak pendek, maka para pemain itu tidak selalu dapat bermain dengan tendangan bola melebar. Dan hal ini dapat digunakan untuk tim-tim yang menghadapi anak asuh Vicente del Bosque. 


Laporan teknis FIFA untuk Piala Dunia 2010 menyebutkan, "Dalam sepak bola modern, sangat sulit untuk menerobos pertahanan lawan karena permainan tim sangat ketat dengan delapan atau sembilan pemain di belakang bola." 


"Itulah mengapa tim-tim memerlukan pemain yang menonjol, khususnya bagian sayap, untuk menciptakan peluang, karena sulitnya merebut bola di tengah," tambah laporan itu. 


Belanda dapat menggantungkan pada Arjen Robben untuk melakukan itu dan Jerman memiliki Thomas Mueller, sementara Prancis dan Portugal masing-masing memiliki Franck Ribery dan Cristiano Ronaldo. 


Bagi Spanyol, permainan di tengah lapangan secara lebih ketat dapat diterapkan untuk menembus pertahanan seperti yang dilakukan Chelsea saat melawan Barcelona. (BBC/OL-3) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar